Afterseventeen.story

Monday, December 11, 2006

Di Hari HUT RI

Pada perayaan Hari kemerdekaan Indonesia yang ke 56 Beny tinggal sendirian di rumah, kedua orang tuanya dan adiknya yang baru berumur4 yahun itu pergi melihat konvoi parade yang biasa ada pada hari besar itu. Mulutnya terasa masam sehabis makan tidak merokok. Ia berniat membelinya di warung tetangga yang berada di belakang rumahnya. Setelah melihat keluar nyaris sepi tidak ada lalu-lalang orang yang biasa lewat disekitar itu, semua kaca jendela tertutup kain gorden dan warung yang tadinya hendak didatanginya tutup. "sial, apa mereka pada pergi melihat konvoi" gumamnya dalam hati. Setelah tahu tidak akan mendapatkan rokok untuk dihisep ia langsung kembali hendak masuk ke rumah. namun baru dua langkah ia berjalan terdengar suara pintu yang dibukakan dari arah rumah pemilik warung itu dan ia pun langsung menoleh "ah rupanya teh Ihat" dalam hati dengan wajah terlihat senang. "teh warungnya tutup ya?" tanyanya basa-basi. "iya ben, abis suami ama anak teteh pergi keluar, jadi ga ada yang bantuin jaganya" jawabnya. "emang ada apa ben>" lanjutnya. "oh anu teh, saya mau beli rokok, bisa ga teh?" "bisa, mau berapa?" "satu bungkus aja teh, oh iya sekalian sama kopinya!" tanpa menjawabnya lagi teh Ihat langsung masuk ke dalam segera membawakannya. "ini ben rokok sama kopinya" menyodrkannya kepada beny. beny pun langsung memberikan uangnya dan kemudian kembali masuk ke dalam rumah. namun belum sampai ia ke pintu terdengar suara teh Ihat memanggil "oh iya ben, di rumah ada siapa?" tanyanya. "ga ada siapa-siapa teh, emang kenapa teh?" "anu ben, boleh ga teteh numpang mandi, soalnya di sini lagi gak ada airnya" dengan wajah agak malu-malu. Beny terdiam sebentar seperti orang yang sedang berpikir, "ya udah, silahkan teh" wajahnya tampak senang sekali setelah diperbolehkan mandi di rumahnya. kemudian mereka pun langsung masuk. "oh iya teh, kamar mandinya di sebelah sana, lihat kan" menunjukan kamar mandinya" "oh iya, makasih ya ben" ujarnya sambil berjalan menuju kamar mandi. Dari belakang pandangan Beny mengarah ke bagian belakang tubuhnya, "gila pantatnya cakep bener" bathinnya. Pakaian yang agak ketat ditambah bodynya yang lumayan bahenol membuat beny sedikit terangsang, dirabanya kontolnya sendiri yang sudah berdiri itu.

Sebelum teh Ihat menutupkan pintu, ia sempat menoleh ke belakang dan dilihatnya Beny masih berdiri yang ia sendiripun tidak tahu sedang apa yang dilakukannya. "lho ben koq diem di situ terus?" tanyanya. "a anu teh ..." bicaranya agak terbata-bata dan tak dapat meneruskan kata-katanya, karena kaget dirinya tengah memperhatikan pemandangn yang membuatnya hampir tak sadarkan diri itu. Dengan tersenyum seperti meledek teh Ihat kemudian segera menutupkan pintunya, sedangkan Beny pergi ke ruang tengah setelah mendapatkan malu.

Setengah jam kemudian Beny yang sedang iseng-iseng menonton blue film itu terhentak kaget karena tak sadar kalo teh Ihat ternyata sudah berada di sana. "udahan mandinya teh" dengan nafas tidak teratur. "hayoh, lagi nonton apaan" godanya. "teteh ikut lihat ya ben" "sini aja teh" Kemudian teh Ihat langsung mendekat dan duduk di sebelah kiri Beny, tuuhnya berdegup kencang karena belum pernah ia duduk begitu dekatnya dengan orang dewasa yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan ditubuhnya, posisi duduk seperti itu membuat pahanya dapat terlihat dengan jelas, kulitnya putih terlihat mulus dan kencang meski sudah punya anak dua. "ya kalo yang ini teteh juga udah nonton ben" protesnya sambil menyuruhnya untuk menggantikannya dengan film yang lain. "sial, rupanya dia demen juga ya" gumamnya dalam hati dan segera mengambilkan vcd lain. "yang ini udah belum teh?"tanyanya. "mmm kayanya belum ben, udah ini aja ben, sini kamu duduk lagi dekat teteh!" suruhnya. "Ben, gede mana susu teteh ama yang itu" sambil menunjuk ke arah wanita yang ada di film itu. Mendengar perkataan seperti itu beny malah ketawa kecil. "ih kamu malah koq ketawa sih" "lagian teteh sih nanyanya kaya gitu, mmm gede teteh lah" jawabnya. teh ihat hanya tersenyum seperti orang kegeeran. tanpa malu-malu lagi teh ihat langsung meraih tangan beny dan membimbingnya menuju susu gedenya itu. Melihat teh Ihat yang sudah horni itu beni langsung lebih mendekat dan dipangkunya tubuh teh ihat sehingga pantatnya menggencet kontolnya. dari belakang ia meneruskan meremas-remas dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya bergeriliya menuju bagian vitalnya, serta bibirnya terus mengujani lehernya. Remasan didadanya dan tudukan jari di memeknya serta jilatan di bagian leher membuat teh ihat tak mampu menahan geli sekaligus nikmat yang luar biasa sehingga desahan yang bergairah itu keluar dari mulutnya "akkhhhh..." mendengar desahan itu beny tambah bersemangat dan segera melakukannya dengan lebih gencar lagi. Agak cukup lama melakukannya, beni langsung merebahkan teh ihat di kursi sofa dan meloroti cd nya serta mulai menjilat-jilati memeknya yang sudah becek itu. desahan pun terdengar lagi. Teh ihat terlihat sedang menikmatinya kedua susunya diremas-remas sendiri dengan mata terpejam serta tubuh menggelinjang-gelinjang geli memeknya dijilatin dan ditusuk-tusuk oleh jarinya beni seperti itu.

Setelah hampir 10 menit kemudian beny segera melucuti semua pakaiannya sendiri bagitu juga dengan teh ihat, kini mereka sudah telanjang bulat. Dari belakang kontol beni sudah siap di masukan ke memeknya teh ihat yang posisinya sudah menungging dan sudah siap pula menunggu kontolnya beny. "ayo ben, teteh udah kepengen nih, masukin aja sekarang!" suruhnya. Tanpa harus dijawabnya beny pun langsung memasukan kontolnya dan mulai menusuk-susukannya. "ah, terus ben lebih dalam lagi" suruhnya kembali. kemudian beny pun menusukannya lebih dalem lagi sehingga seluruh kontolnya kini sudah masuk ke lobang memeknya teh ihat. teh ihat terus mengerang seperti orang kesakitan, namun beny tahu itu adalah ekspresi kenikmatan dan terus menusuk-nusukannya dengan lebih cepat lagi.

Setelah mereka melakukannya kurang lebih dua jam dengan posisi berganti-ganti serta berkali-kali orgasme, akahirnya mereka segera merapikan diri masing-masing dan teh Ihat dengan terburu-buru melangkahkan kakinya untuk segera keluar lewat pintu belakang, karena kedua orang tua dan adik beny sudah datang yang sejak tadi terus mengetukn-getuk pitu gerbang depan rumahnya. Itulah Petualangan seks beny untuk pertamakalinya dan tidak pernah melakukannya lagi dengan teh Ihat karena ia harus segera pergi ke luar kota untuk kembali melanjutkan kuliahya.


Sumber : Fantasiku
Email : after_seventeen_story@yahoo.com
baca lengkapnya
posted by Afterseventeen.Story at 9:38 PM

2 Komentar:

Schön erzählte erotische Geschichte

Indah cerita erotis kepada

November 8, 2013 at 4:53 PM  

This comment has been removed by the author.

November 8, 2013 at 4:53 PM  

Post a Comment

<< Home